Ransomeware Petya vs Ransomeware Ingin Menangis
Masih ingat dengan keganasan WannaCry? Atau
sudah lupa ? Beberapa rumah sakit dan institusi di Indonesia serta komputer di
seluruh dunia sempat lumpuh gara-gara ransomware ini. Kali ini muncul ancaman
lain yang bahkan lebih parah dari WannaCry dan ransomware lainnya, yaitu Petya.
Sistem komputer di Rusia, Inggris, Spanyol, Ukraina, Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara lain sudah terkena serangan ini. Program jahat ini hadir dengan berbagai nama. Banyak perusahaan keamanan menyebutnya sebagai Petya. Kaspersky, salah satu perusahaan keamanan jaringan, menyebutnya sebagai NotPetya. Sementara itu, ESET mendeteksinya sebagai Win32/Diskcoder.C.
Sebenarnya Petya yang menyerang saat
ini merupakan varian baru dari ransomware Petya versi sebelumnya
(Ransom:Win32/Petya) — atau sebut saja Petya 2016. Hanya saja Petya yang
ditemukan kemarin (NotPetya / Petya 2017) punya efek merusak yang jauh lebih ganas
dari sebelumnya. Bahkan dari hasil analisa mendalam oleh Kaspersky dan Comae,
ditemukan bahwa Petya yang kali ini bukanlah ransomware, melainkan sebuah
wiper.
Apa itu wiper?
Wiper umumnya dianggap sebagai
cyberweapon atau setidaknya sebagai perangkat lunak perusak yang digunakan untuk
menghancurkan data pada hard disk target (atau penyimpanan serupa) pada sistem operasi
Microsoft Windows.
Kondisi ini diperparah karena
serangan dikombinasikan melalui celah keamanan EternalBlue dan EternalRomance.
Kemudian ia mengeksploitasi SMB yang sebelumnya digunakan WannaCry untuk masuk
ke jaringan dan menyebar melalui PSExec untuk menyebar di dalam jaringan.
Apa Bedanya Petya Kali Ini dengan
Ransomware Biasa?
Petya yang menyerang kali ini adalah
Wiper, bukan Ransomware. Apa bedanya? Pada intinya, tujuan sebuah wiper
adalah merusak, sedangkan tujuan ransomware adalah mendapatkan uang.
Ransomware Petya lebih parah dari pada
Ransomware? Mengapa?
Biasanya ransomware akan mengenkripsi
data sehingga rusak dan tidak bisa dibuka. Ransomware tersebut kemudian akan
meminta uang tebusan, yang jika dibayar maka sang pembuat ransomware akan
mengirimkan key dekripsi untuk mengembalikan data yang rusak karena
terenkripsi. Selain itu, berbagai perusahaan security seringkali bisa membuat
decryptor tool untuk keperluan mengembalikan lagi data yang terenkripsi. Petya
2016 juga masih dikategorikan sebagai ransomware, karena data yang rusak akibat
modifikasi MBR masih bisa direstore dan dikembalikan lagi jika korban membayar
sejumlah uang. Nah, Petya 2017 / NotPetya tidaklah demikian. Petya tidak
mengenkripsi file pada sistem yang ditargetkan satu per satu. Namun justru
sebaliknya, cara kerja Petya 2017 bukan sekedar mengenkripsi data, meminta
tebusan uang, dan memberikan solusi untuk mengembalikan data. Petya kali ini
dibuat dan dimodifikasi dengan tujuan yang jelas: merusak — bukan sekedar
mencari uang. ‘Petya’ akan me-reboot system dan membajak komputer, serta
mengenkripsi tabel file master hard drive (master file table-MFT) dan membuat
master boot record (MBR) tidak dapat dioperasikan.
Sector pertama akan di-encode dan diletakkan
di sector 34. Permasalahannya adalah, 24 sector setelah sector pertama tersebut
secara sengaja di overwrite, tidak dibaca atau disimpan dimanapun. Hal ini
membuat data pengguna PC yang terinfeksi akan rusak permanen, tidak bisa
dikembalikan lagi, bahkan jika mereka sudah membayar uang tebusan. Selain itu
alamat email yang digunakan oleh Petya 2017 tidaklah aktif. Jadi meskipun para
korban sudah membayar sejumlah uang, pembuat Petya tidak akan bisa dihubungi
melalui email, ataupun mengirim solusi untuk mengembalikan data. Petya membatasi akses ke sistem penuh dengan
menyita informasi tentang nama file, ukuran, dan lokasi pada disk fisik.
Virus Malware Petya dapat
menggantikan master boot record (MBR) komputer dengan kode berbahaya yang
menampilkan pesan permintaan tebusan (ransom) dan membuat komputer tidak dapat
melakukan booting.
Ransomware Petya tidak bisa dibuka walaupun sudah membayar tebusan.
Faktanya, sang pembuat Petya
kemungkinan besar tidak bisa lagi mengembalikan data korban karena memang data
tersebut sudah rusak permanen. Terlebih lagi, personal installation key yang
ditampilkan ke komputer korban tidaklah konsisten dan hanya berupa karakter
random.
Artinya sang pembuat Petya memang
tidak berniat mengembalikan data para korbannya. Jadi meskipun dibungkus
seperti ransomware yang meminta tebusan uang, tetapi Petya 2017 / NotPetya
merupakan Wiper — bukan sekedar ransomware seperti Petya 2016 lalu. Intinya,
janganlah nilai kacang dari kulitnya :v
Untuk pencegahan ramsomware Petya
ini, saya akan bahas di artikel selanjutnya.
So, stay with me :v :v :v :v
No comments :
Post a Comment